Saturday, July 10, 2021

Walladah Binti al Mustakfi, Penyair Muslimah Spanyol

Ratna Ajeng Tejomukti
republika.co.id
 
Walladah merupakan penyair Muslimah terkenal di Andalusia. Kehadiran Walladah menunjukkan Muslimah pada masa dinasti Ummayah bisa sehebat laki-laki dalam menghadirkan karya. Bisa disebut Walladah adalah peletak dasar sastra Muslimah Andalusia. Dia memunculkan murid-murid penyair Muslimah berbakat lainnya. Salah satunya, Muhyah binti Al Tayyani yang diangkat Walladah dari seorang budak menjadi penulis termasyhur Andalusia.
 
Walladah lahir pada 994 Masehi. Walladah merupakan seorang putri dari Muhammad III Cordoba. Ayahnya merupakan salah satu raja terakhir dari khalifah Bani Umayyah yang berkuasa pada 1024. Muhammad III menjadi khalifah setelah pendahulunya Abdar Rahman V wafat dalam kerusuhan. Muhammad III tak memiliki keturunan laki-laki sebagai ahli warisnya. Untuk itu, Walladah dipersiapkan menjadi pengganti pemimpin kerajaan.
 
Muhammad III menyiapkan semua bekal untuk Walladah menggantikannya. Dia pun diberikan pelajaran-pelajaran tentang kepemimpinan, sastra, strategi sejak kecil. Dia menjadi wanita yang diberi ilmu spesial dibanding Muslimah pada zamannya.
 
Walladah mendapatkan pendidikan yang tinggi, melek huruf, dan mempelajari sastra. Dia tumbuh menjadi gadis cantik dengan rambut pirang, berkulit putih, dan bermata biru. Walladah lebih tertarik pada bidang sastra, utamanya puisi. Semua akses yang diberikan ayahnya dalam pelajaran sastra dimanfaatkan Walladah untuk memperdalam ilmunya.
 
Walladah pun akhirnya membuka sekolah sastra di Istana Cordoba. Dia menjadi guru seni dan puisi. Dia mencari sendiri murid-murid dari kalangan tidak mampu dan budak. Sekolahnya tumbuh pesat. Penyair besar dan cendekiawan Muslim Andalusia sering mengunjunginya untuk bertukar ilmu.
 
Walladah diakui sebagai penyair yang sangat hebat. Sebuah kebiasaan di Cordoba, setiap penyair harus bersaing untuk menyelesaikan puisi lengkap. Walladah memiliki kemauan yang keras dan keterampilannya diakui ketika harus bersaing dengan penyair lain yang sebagian besar merupakan laki-laki.
 
Dia menjadi sangat terkenal ketika Walladah berani membacakan satir tajamnya di hadapan penyair laki-laki. Walladah pun dikenal sebagai kebangkitan kekuatan wanita di masyarakat Muslim.
 
Salah satu karyanya yang menonjol bernuansa romansa. Inspirasinya dia alami sendiri dari hubungan dengan laki-laki sesama penyair Ibnu Zaydun. Namun, hubungannya dengan Zaydun sangat rumit. Zaydun merupakan penyair yang memiliki pandangan tajam terhadap pemerintahan Bani Umayyah. Zaydun berasal dari Bani Yahwar yang dianggap musuh politik Bani Umayyah. Karena itulah, hubungan mereka dijalin secara rahasia.
 
Kisah cinta Walladah dan Zaydun begitu tampak dari karya-karya Walladah yang masih disimpan hingga kini. Puisinya menyiratkan tentang cinta, keinginan untuk bersatu, perselingkuhan, dan kecemburuan. Delapan dari sembilan karya Walladah yang masih disimpan ditengarai berbicara tentang hubungannya dengan Zaydun.
 
Cinta yang sembunyi-sembunyi ini pun akhirnya kandas karena pihak ketiga. Walladah menulis dalam puisinya ada wanita dari “kegelapan” yang lebih dipilih oleh Zaydun. “Kamu tahu saya adalah bulan gemintang di langit. Namun di antara aib-aib, kamu lebih memilih sang planet gelap.”
 
Lepas dari Zaydun, Walladah menjalin hubungan dengan Ibnu Abdus, seorang menteri dari Dinasti Umayyah. Walladah pun kembali ke kehidupan istana sampai akhir hayatnya. Walladah meninggal pada 1091 Masehi tepat ketika melarikan diri saat kotanya diduduki oleh tentara Barbar.
 
Beberapa puisinya yang masih disimpan sampai saat ini, di antaranya:
 
Aku khawatir terhadapmu kekasihku
begitu besar kekhawatiranku
bahkan ketika aku memandang di mana kamu melangkah
saat waktu telah habis mengancam untuk merebut dariku.
Walaupun aku dapat menyembunyikan rahasia
darimu hingga hari kiamat,
ketakutanku tetap tidak akan dapat disembuhkan.
 
***
http://sastra-indonesia.com/2015/12/walladah-binti-al-mustakfi-penyair-muslimah-spanyol/

No comments:

Post a Comment

A Kholiq Arif A. Anzieb A. Muttaqin A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Kirno Tanda Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu Afri Meldam Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Hernawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi Ahid Hidayat Ahmad Baedowi Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Khadafi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Ali Audah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amir Hamzah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andi Achdian Andra Nur Oktaviani Anindita S Thayf Anton Kurnia Anton Kurniawan Apresiasi Sastra (APSAS) Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Aryadi Mellas AS Laksana Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Astree Hawa Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Ngashim Badaruddin Amir Balada Bambang Darto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Budi Darma Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Christine Hakim Cinta Laura Kiehl Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Dandy Bayu Bramasta Dani Sukma Agus Setiawan Daniel Dhakidae Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Rina Cahyani Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dick Hartoko Djajus Pete Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Eduard Tambunan Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Faizin Eko Nuryono Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Endang Susanti Rustamadji Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evi Idawati Evi Sukaesih F. Rahardi Fadhila Ramadhona Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Faisal Fathur Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Farid Gaban Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Fina Sato Fitri Franz Kafka Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Hairus Salim Hamdy Salad Happy Salma Hardi Hamzah Hardjono WS Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasif Amini HB Jassin Hendy Pratama Henry Nurcahyo Herman Syahara Hernadi Tanzil Heru Nugroho Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Made Agung Iberamsyah Barbary Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idrus Ignas Kleden Ilham Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imelda Bachtiar Imron Rosyid Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indria Pamuhapsari Indrian Koto Inung AS Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS Iva Titin Shovia Iwan Nurdaya-Djafar Iwan Simatupang Jabbar Abdullah Jakob Oetama Jakob Sumardjo Jalaluddin Rakhmat Jaleswari Pramodhawardani James Joyce Jansen H. Sinamo Januardi Husin Jauhari Zailani JJ. Kusni John H. McGlynn Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joni Ariadinata Juan Kromen Junaidi Khab Kahfie Nazaruddin Kamajaya Al. Katuuk Khansa Arifah Adila Kho Ping Hoo Khoirul Abidin Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kitab Para Malaikat Knut Hamsun Koh Young Hun Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kurniawan Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leo Tolstoy Lesbumi Yogyakarta Levi Silalahi Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah M Shoim Anwar M. Aan Mansyur M. Abdullah Badri M. Adnan Amal M. Faizi M.D. Atmaja Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Marianne Katoppo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Mashuri Max Arifin MB. Wijaksana Melani Budianta Mohammad Yamin Muhammad Ainun Nadjib Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Mulyadi SA Munawir Aziz Mustamin Almandary Mustiar AR Musyafak Timur Banua Myra Sidharta Nara Ahirullah Naskah Teater Nawal el Saadawi Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurur Rokhmah Bintari Oka Rusmini Onghokham Otto Sukatno CR Pakcik Ahmad Pameran Parakitri T. Simbolon Pattimura Pentigraf Peter Handke Petrik Matanasi Pramoedya Ananta Toer Prima Sulistya Priyo Suwarno Prosa Puisi Purwanto Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Ng. Ronggowarsito R. Timur Budi Raja Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Rama Prambudhi Dikimara Ramadhan KH Rambuana Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Raudal Tanjung Banua Raymond Samuel Reko Alum Remmy Novaris DM Remy Sylado Resensi Rey Baliate Ribut Wijoto Riduan Situmorang Rikard Diku Riki Dhamparan Putra Riri Satria Rizki Alfi Syahril Robert Adhi KS Roland Barthes Ronggowarsito Rony Agustinus Royyan Julian Rozi Kembara Rumah Kreatif Suku Seni Riau (RK – SSR) Rusdy Nurdiansyah Rusydi Zamzami S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Sajak Samsul Anam Santi T. Sapardi Djoko Damono Sari Novita Sarworo Sp Sasti Gotama Sastra Luar Pulau Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekar Sari Indah Cahyani Selendang Sulaiman Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Setiyardi Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sobih Adnan Soegiharto Sofyan RH. Zaid Sonia Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sri Wintala Achmad Stephen Barber Subagio Sastrowardoyo Sugito Ha Es Sukron Ma’mun Sumargono SN Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani T. Sandi Situmorang Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Toeti Heraty Tri Umi Sumartyarini Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy Wahyu Dhyatmika Wahyu Hidayat Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Adi Willem B Berybe WS. Rendra Y.B. Mangunwijaya Yohanes Sehandi Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusi A. Pareanom Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito Zeynita Gibbons Zulfikar Akbar