Tuesday, July 20, 2021

Membidik Penghargaan Nobel

Priyo Suwarno
banjarmasinpost.co.id
 
BALI kembali menjadi ajang pertemuan internasional, sekelas Swiss, London, New York, Tokyo dan tempat-tempat penting yang paling disukai oleh tokoh internasional. Sejak Senin (4/8), sebuah ajang ilmiah bertajuk Asian Science Camp 2008 dilaksanakan di Sanur, menghadirkan lima peraih Nobel. Acara akbar ini diharapkan mampu menginspirasi 400 siswa berbagai negara yang hadir, sekaligus mendekatkan Asia dalam upaya meraih Nobel Dunia.
 
Kelima pemenang Nobel Laureate itu yakni Prof Masatoshi Koshiba, peraih Nobel Fisika 2002 dari Jepang, Prof Yuan – Tseh Lee (Kimia 1986/Taiwan), Douglas Osherroff (Fisika 1996/Amerika Serikat), Richard Robert Ernst (Kimia 1991/Swiss) dan Professor David Gross (Fisika 2004/AS).
 
ASC berlangsung hingga 9 Agustus 2008, memberikan kesempatan kepada sekitar 400 siswa berbagai negara -sebagian besar dari Indonesia- untuk berdiskusi dengan lima peraih Nobel itu.
 
“Saya percaya dimanapun terdapat ilmuwan-ilmuwan muda, dan kami, para ilmuwan dunia serta peraih Nobel adalah pupuk. Kalianlah (siswa) yang harus tumbuh subur, berbunga dan berbuah,” kata penerima Nobel Kimia yang juga President of International Board ASC, Prof Yuan Tseh Lee.
 
Selain peraih nobel, hadir pula ilmuwan kelas dunia yakni Prof Chintamani Nagesa Ramachandra Rao, peraih Hughes Medal 2000 oleh Royal Society dari India, Prof Myriam P Sarachick (L`Oreal/Unesco Woman in Science Laureate 2005 dari AS).
 
Selain sesi yang terkesan serius, para peserta juga akan mengikuti perlombaan Problem of the Day, dimana mereka disuguhkan berbagai pertunjukan yang terkesan mustahil bahkan sering dianggap mistis, kemudian peserta diminta menjelaskan fenomena tersebut secara ilmiah.
 
“Kami mendorong mereka untuk berpikir logis, dengan menjawab fenomena mistis dengan science,” kata Chairman ASC 2008, Prof Yohanes Surya. Beberapa atraksinya antara lain pertunjukan debus, berjalan di atas bara api, hingga melayang di udara.
 
Sejak sepuluh tahun terakhir ini ilmuwan muda Indonesia mulai dikenal di pelbagai acara ilmiah internasional, hasilnya pun memberikan gambaran masa depan cerah. Prof. Yohanes Surya boleh dibilang sebagai pioneer yang memperkenalkan anak-anak Indonesia di kancah ilmiah internasional, bahkan kali ini sudah mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggara ASC.
 
Acara semacam ini adalah kegiatan ilmiah untuk mendekatkan bangsa Indonesia –terutama generasi muda– dalam pola pikir lebih logis, lebih rasional untuk meletakkan dasar-dasar keilmuan agar bisa menggapai penghargaan Nobel.
 
Sejak 1901, Nobel diberikan kepada semua ilmuan. Macam-macam penghargaan Nobel terutama adalah Nobel Perdamaian, serta Penghargaan Nobel Fisika, Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran, Penghargaan Nobel dalam Kimia, Penghargaan Nobel dalam Sastra serta Penghargaan Bank Swedia dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel.
 
Penghargaan Perdamaian Nobel adalah satu dari lima Penghargaan Nobel yang diadakan atas permintaan oleh penemu dan industrialis Swedia Alfred Nobel. Penghargaan ini diberikan pada orang yang paling giat melaksanakan hubungan bersifat internasional, pendiri pergerakan perdamaian atau berusaha mengurangi atau melenyapkan peperangan.
 
Kebetulan dari sekitar 88 pemenang hadiah Nobel itu kebanyakan dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Swiss, Jerman, Italia, Belanda, Belgia adalah negara-negara paling maju di dunia. Tampak ada korelasi positif semakin banyak menerima Nobel, maka negara itu semakin maju dan makmur dan menjadi penguasa industri.
 
Prof Yohanes Surya sudah membuka jalan lebar-lebar agar Indonesia bisa menghasilkan ilmuwan sekelas peraih hadiah Nobel, tentu tujuan utamannya bukan sekadar mendapat penghargaan itu, melainkan upaya untuk menempatkan Indonesia sederajat dengan bangsa- bangsa lain yakni negara maju atau bahkan mammpu menjadi negara superpower.

*) Redaktur Pelaksana Tribun Kaltim. http://sastra-indonesia.com/2010/10/membidik-penghargaan-nobel/

No comments:

Post a Comment

A Kholiq Arif A. Anzieb A. Muttaqin A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Kirno Tanda Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu Afri Meldam Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Hernawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi Ahid Hidayat Ahmad Baedowi Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Khadafi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Ali Audah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amir Hamzah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andi Achdian Andra Nur Oktaviani Anindita S Thayf Anton Kurnia Anton Kurniawan Apresiasi Sastra (APSAS) Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Aryadi Mellas AS Laksana Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Astree Hawa Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Ngashim Badaruddin Amir Balada Bambang Darto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Budi Darma Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Christine Hakim Cinta Laura Kiehl Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Dandy Bayu Bramasta Dani Sukma Agus Setiawan Daniel Dhakidae Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Rina Cahyani Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dick Hartoko Djajus Pete Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Eduard Tambunan Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Faizin Eko Nuryono Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Endang Susanti Rustamadji Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evi Idawati Evi Sukaesih F. Rahardi Fadhila Ramadhona Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Faisal Fathur Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Farid Gaban Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Fina Sato Fitri Franz Kafka Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Hairus Salim Hamdy Salad Happy Salma Hardi Hamzah Hardjono WS Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasif Amini HB Jassin Hendy Pratama Henry Nurcahyo Herman Syahara Hernadi Tanzil Heru Nugroho Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Made Agung Iberamsyah Barbary Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idrus Ignas Kleden Ilham Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imelda Bachtiar Imron Rosyid Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indria Pamuhapsari Indrian Koto Inung AS Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS Iva Titin Shovia Iwan Nurdaya-Djafar Iwan Simatupang Jabbar Abdullah Jakob Oetama Jakob Sumardjo Jalaluddin Rakhmat Jaleswari Pramodhawardani James Joyce Jansen H. Sinamo Januardi Husin Jauhari Zailani JJ. Kusni John H. McGlynn Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joni Ariadinata Juan Kromen Junaidi Khab Kahfie Nazaruddin Kamajaya Al. Katuuk Khansa Arifah Adila Kho Ping Hoo Khoirul Abidin Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kitab Para Malaikat Knut Hamsun Koh Young Hun Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kurniawan Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leo Tolstoy Lesbumi Yogyakarta Levi Silalahi Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah M Shoim Anwar M. Aan Mansyur M. Abdullah Badri M. Adnan Amal M. Faizi M.D. Atmaja Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Marianne Katoppo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Mashuri Max Arifin MB. Wijaksana Melani Budianta Mohammad Yamin Muhammad Ainun Nadjib Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Mulyadi SA Munawir Aziz Mustamin Almandary Mustiar AR Musyafak Timur Banua Myra Sidharta Nara Ahirullah Naskah Teater Nawal el Saadawi Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurur Rokhmah Bintari Oka Rusmini Onghokham Otto Sukatno CR Pakcik Ahmad Pameran Parakitri T. Simbolon Pattimura Pentigraf Peter Handke Petrik Matanasi Pramoedya Ananta Toer Prima Sulistya Priyo Suwarno Prosa Puisi Purwanto Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Ng. Ronggowarsito R. Timur Budi Raja Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Rama Prambudhi Dikimara Ramadhan KH Rambuana Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Raudal Tanjung Banua Raymond Samuel Reko Alum Remmy Novaris DM Remy Sylado Resensi Rey Baliate Ribut Wijoto Riduan Situmorang Rikard Diku Riki Dhamparan Putra Riri Satria Rizki Alfi Syahril Robert Adhi KS Roland Barthes Ronggowarsito Rony Agustinus Royyan Julian Rozi Kembara Rumah Kreatif Suku Seni Riau (RK – SSR) Rusdy Nurdiansyah Rusydi Zamzami S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Sajak Samsul Anam Santi T. Sapardi Djoko Damono Sari Novita Sarworo Sp Sasti Gotama Sastra Luar Pulau Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekar Sari Indah Cahyani Selendang Sulaiman Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Setiyardi Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sobih Adnan Soegiharto Sofyan RH. Zaid Sonia Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sri Wintala Achmad Stephen Barber Subagio Sastrowardoyo Sugito Ha Es Sukron Ma’mun Sumargono SN Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani T. Sandi Situmorang Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Toeti Heraty Tri Umi Sumartyarini Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy Wahyu Dhyatmika Wahyu Hidayat Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Adi Willem B Berybe WS. Rendra Y.B. Mangunwijaya Yohanes Sehandi Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusi A. Pareanom Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito Zeynita Gibbons Zulfikar Akbar