Friday, January 15, 2021

TIWIKROMO, KOMUNITAS SASTRA JAWA

DI KAMPUS UNIVERSITAS AIRLANGGA

Mashuri
 
Banyak orang yang tidak tahu bahwa pernah 'berdiri' sebuah komunitas sastra Jawa di kampus Universitas Airlangga. Namanya keren abis: Paguyuban Tiwikromo. Sebuah nama yang mengambil spirit dari para manusia setengah dewa dalam dunia wayang purwa yang dilanda 'amuk' ketika menghadapi angkara murka, sebagaimana Yudhistira, Kresna, dan lainnya. Sebenarnya, maksud sederhananya adalah pengerahan daya pikiran untuk fokus tertentu, yaitu sastra Jawa.
 
Yeah, dapat dikatakan, itu adalah komunitas di dalam komunitas. Pasalnya, yang aktif dan mendirikannya adalah anak-anak eksponen Komunitas Teater Gapus dan Forum Studi Sastra dan Seni Luar Pagar Surabaya. Bila Gapus adalah wadah besar dan kebanyakan anggota resmi berstatus mahasiswa, Komunitas Luar Pagar adalah alumni Gapus, yang dapat juga dikatakan sebagai kopasus-nya. Ehm.
 
Tiwikromo berdiri pasca-Reformasi 1998, dan diinisiasi oleh empat orang, yaitu Widi Asy'ari (Ilmu Sejarah), Muhammad Aris (Sastra Indonesia), Gatot Suryowidodo (Ekonomi Pembangunan), dan saya. Hal itu mengingat ada juga senior komunitas yang juga gemar menulis guritan, di antaranya W Haryanto, Indra Tjahyadi dan lainnya. Pada perkembangannya, ada juga yunior di Gapus yang juga  menggumuli guritan dan bergabung Tiwikromo, yaitu Djoko Susilo, dan dia termasuk salah satu pendiri Pakarsajen (Paguyuban Karawitan Sastra Jendra) yang hingga kini masih eksis di Unair.
 
Aktivitas Paguyuban Tiwikromo menjadi pemerkaya komunitas induk dan semacam paseduluran dari beberapa mahasiswa yang agak njawani atau suka dengan hal-hal berbau Jawa. Hal itu karena pada masa lalu, membuat komunitas di dalam komunitas itu lumrah. Bukan untuk firqah tetapi sebagai semacam laku disposisi, kadang juga hanya sebagai gaya-gayaan. Ben mbois!
 
Yang unik, tidak ada agenda formal dari Tiwikromo. Beberapa eksponennya rajin membuat guritan dan dikirimkan ke media berbahasa Jawa, baik itu Panjebar Semangat dan Jaya Baya (di Surabaya) maupun Djoko Lodang dan Mekarsari (di Yogya). Selain itu, diskusi sambil lalu terkait dengan kejawaan, yang dipungkasi dengan adu kesaktian. Ups! Maksudnya, berbicara tentang kejawaan dari sisi yang berbeda.
 
Saya masih ingat ketika dipercaya sebagai pimpro peluncuran "Manifesto Surrealisme" (2002) di Balai Pemuda, Surabaya. Kala itu, arek-arek memang ugal-ugalan. Acara peluncuran buku puisi yang diterbitkan Galah Yogyakarta bekerja sama dengan Luar Pagar itu didesain selama tiga hari dengan rangkaian acara: diskusi, pertunjukan sastra dan pembacaan puisi. Adapun salah satu sumber dananya adalah honor guritan  kawan-kawan yang dimuat di majalah Jaya Baya. Saya pun mendatangi kantor redaksi sebagai tukang tagih. Meski waktu itu, honor pemuatan masih Rp. 15.000, tapi lumayan karena rapelan.
 
Saya mencatat ada dua antologi tunggal dari kawan-kawan Tiwikromo, yang keduanya diterbitkan dan disokong penuh oleh Komunitas Gapus. (1) Ilat Geni karya Widi As'ari tahun 2004 (2) Lagon Mripat karya Muhammad Aris tahun 2007.  Mudah-mudahan tahunnya benar. Yeah, kedua kawan itu memang memiliki guritan dengan gaya unik dan khas. Bila tidak salah ingat, peluncuran buku dilakukan di kampus, dengan rangkaian diskusi dan perfom yang menghadirkan pembicara dari kalangan sastrawan Jawa di Surabaya dan Gresik.
 
Sebenarnya, saya berharap Gatot Suryowidodo dan Djoko Susilo menerbitkan buku antologi guritan karena karyanya sudah banyak dan menarik. Kebetulan, keduanya sama-sama berasal dari Trenggalek. Sayangnya, keduanya kemudian disibukan dengan tugas sehari-hari sebagai wartawan dan dosen. Dulu, saya juga akan menerbitkan antologi tunggal berjudul 'Njengking', tapi karena file ngendon di komputer lama yang rusak, akhirnya niat itu belum dapat terlaksana. Alasan lawas, Dul!
 
Kini, jauh setelah pasca kuliah, eksponen Tiwikromo sudah menyebar ke mana-mana. Mudah-mudahan masih ingat pada sastra Jawa. Bukankah sakbeja-bejane wong iku kang eling lan wapada? Gak nyambung, Cak!
Glodak!
 
On Siwalanpanji, 13 Des 2020.

http://sastra-indonesia.com/2021/01/tiwikromo-komunitas-sastra-jawa/

No comments:

Post a Comment

A Kholiq Arif A. Anzieb A. Muttaqin A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Kirno Tanda Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu Afri Meldam Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Hernawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi Ahid Hidayat Ahmad Baedowi Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Khadafi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Ali Audah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amir Hamzah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andi Achdian Andra Nur Oktaviani Anindita S Thayf Anton Kurnia Anton Kurniawan Apresiasi Sastra (APSAS) Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Aryadi Mellas AS Laksana Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Astree Hawa Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Ngashim Badaruddin Amir Balada Bambang Darto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Budi Darma Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Christine Hakim Cinta Laura Kiehl Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Dandy Bayu Bramasta Dani Sukma Agus Setiawan Daniel Dhakidae Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Rina Cahyani Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dick Hartoko Djajus Pete Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Eduard Tambunan Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Faizin Eko Nuryono Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Endang Susanti Rustamadji Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evi Idawati Evi Sukaesih F. Rahardi Fadhila Ramadhona Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Faisal Fathur Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Farid Gaban Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Fina Sato Fitri Franz Kafka Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Hairus Salim Hamdy Salad Happy Salma Hardi Hamzah Hardjono WS Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasif Amini HB Jassin Hendy Pratama Henry Nurcahyo Herman Syahara Hernadi Tanzil Heru Nugroho Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Made Agung Iberamsyah Barbary Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idrus Ignas Kleden Ilham Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imelda Bachtiar Imron Rosyid Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indria Pamuhapsari Indrian Koto Inung AS Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS Iva Titin Shovia Iwan Nurdaya-Djafar Iwan Simatupang Jabbar Abdullah Jakob Oetama Jakob Sumardjo Jalaluddin Rakhmat Jaleswari Pramodhawardani James Joyce Jansen H. Sinamo Januardi Husin Jauhari Zailani JJ. Kusni John H. McGlynn Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joni Ariadinata Juan Kromen Junaidi Khab Kahfie Nazaruddin Kamajaya Al. Katuuk Khansa Arifah Adila Kho Ping Hoo Khoirul Abidin Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kitab Para Malaikat Knut Hamsun Koh Young Hun Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kurniawan Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leo Tolstoy Lesbumi Yogyakarta Levi Silalahi Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah M Shoim Anwar M. Aan Mansyur M. Abdullah Badri M. Adnan Amal M. Faizi M.D. Atmaja Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Marianne Katoppo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Mashuri Max Arifin MB. Wijaksana Melani Budianta Mohammad Yamin Muhammad Ainun Nadjib Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Mulyadi SA Munawir Aziz Mustamin Almandary Mustiar AR Musyafak Timur Banua Myra Sidharta Nara Ahirullah Naskah Teater Nawal el Saadawi Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurur Rokhmah Bintari Oka Rusmini Onghokham Otto Sukatno CR Pakcik Ahmad Pameran Parakitri T. Simbolon Pattimura Pentigraf Peter Handke Petrik Matanasi Pramoedya Ananta Toer Prima Sulistya Priyo Suwarno Prosa Puisi Purwanto Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Ng. Ronggowarsito R. Timur Budi Raja Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Rama Prambudhi Dikimara Ramadhan KH Rambuana Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Raudal Tanjung Banua Raymond Samuel Reko Alum Remmy Novaris DM Remy Sylado Resensi Rey Baliate Ribut Wijoto Riduan Situmorang Rikard Diku Riki Dhamparan Putra Riri Satria Rizki Alfi Syahril Robert Adhi KS Roland Barthes Ronggowarsito Rony Agustinus Royyan Julian Rozi Kembara Rumah Kreatif Suku Seni Riau (RK – SSR) Rusdy Nurdiansyah Rusydi Zamzami S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Sajak Samsul Anam Santi T. Sapardi Djoko Damono Sari Novita Sarworo Sp Sasti Gotama Sastra Luar Pulau Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekar Sari Indah Cahyani Selendang Sulaiman Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Setiyardi Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sobih Adnan Soegiharto Sofyan RH. Zaid Sonia Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sri Wintala Achmad Stephen Barber Subagio Sastrowardoyo Sugito Ha Es Sukron Ma’mun Sumargono SN Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani T. Sandi Situmorang Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Toeti Heraty Tri Umi Sumartyarini Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy Wahyu Dhyatmika Wahyu Hidayat Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Adi Willem B Berybe WS. Rendra Y.B. Mangunwijaya Yohanes Sehandi Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusi A. Pareanom Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito Zeynita Gibbons Zulfikar Akbar