Memasyarakatkan Gemar Membaca dan Menulis
Berawal dari sebuah buletin Literasi Kemuning, sejumlah penulis dari berbagai kalangan berkumpul membentuk suatu wadah, yakni Komunitas Kamar Kata Karanganyar. Mereka menggelar berbagai kegiatan literasi. Seperti apa?
Komunitas ini membuat dan mempublikasikan karyanya ke masyarakat lewat berbagai media. Baik media massa hingga media sosial. Mereka juga aktif mengikuti lomba menulis dan membuat buku. Topiknya yang sedang hangat.
Pencetus komunitas ini tak lain adalah Yuditeha. Dia dikenal melalui karya-karyanya berupa novel, cerita pendek, dan puisi. Lalu karya mereka dipublikasikan di sejumlah surat kabar dan terhimpun dalam berbagai antologi tersebut.
Komunitas ini mewadahi anggotanya untuk mengembangkan tulisan. Baik penulis maupun calon penulis. Basecamp mereka di RT 01 RW 14, Jaten.
Yudi sapaan akrab Yuditeha mengatakan, tidak ada senioritas di komunitas Kamar Kata. Penulis yang sudah bisa menulis ataupun calon penulis berkedudukan sama.
”Meskipun saya yang mewadahi, akan tetapi kami semua bisa saling mengkritisi. Saya pun bisa dikritisi, dan tidak ada yang sungkan. Dan mereka yang baru belajar pun diberikan hak yang sama untuk bisa berbicara dan belajar bersama, karena belajar itu tidak ada hentinya,” ucap Yudi.
Lebih lanjut Yudi menyampaikan, Kamar Kata mempunyai visi peduli sastra dan menghargai karya sastra, serta mendorong kegairahan untuk menulis.
”Peduli itu maksudnya terhadap sastra itu sendiri. Kalau dalam karyanya kita tetap peduli. Dan nasib terhadap sastra itu kita peduli, istilahnya memperjuangan agar tetap diterima. Karena sastra yang bagus itu untuk masyarakat,” ungkapnya.
Sementara misinya adalah memasyarakatkan gemar membaca, menulis dan serius bersastra. Selain itu menguatkan posisi penulis dalam publikasi karya. Dimana komunitas tersebut memposisikan sebagai wadah untuk mendorong penulis ataupun masyarkaat luas untuk terus gemar membaca.
”Belajar membaca itu memberi pembalajaran tentang suatu yang baik di tulisan. Di Kamar Kata tergantung pada diri kita masing – masing. Kalau memang bener serius ini adalah wadah yang cocok untuk bersastra, maka dari itu dalam misinya kita cantumkan kalimat serius bersastra,” ungkapnya. (rud/adi).
No comments:
Post a Comment