Subagio Sastrowardojo (1924-1996)
Subagio Sastrowardojo terkenal sebagai penyair. Di samping itu, dia juga menulis cerpen dan esai. Lahir tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur, dan meninggal di Jakarta 18 Juli 1996. Dia anak kesebelas dari 14 bersaudara, Bag atau Bagio, adalah nama panggilannya, dia memang bercita-cita menjadi seniman. Ayahnya bernama Sutedjo Sastrowardojo, penggemar sastra dan ibunya Soejati, pandai menembang. Subagio menikah dengan Sumarni, dan dikaruniai tiga orang anak. Dia berpendidikan HIS (di Bandung dan Jakarta), HBS, SMP, dan SMA (di Yogyakarta), Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada (tamat 1958), dan meraih gelar M.A. dari Department of Comparative Literature, Universitas Yale, Amerika Serikat (1963).
Subagio pernah menjabat Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Kursus B-1 di Yogyakarta (1954-58). Dia juga pernah mengajar di Fakultas Sastra UGM (1958-1961), Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung (1966-1971), di Salisbury Teachers College, Australia Selatan (1971-1974), dan di Universitas Flinders, Australia Selatan (1974-1981). Dia juga pernah bekerja sebagai anggota Dewan Kesenian Jakarta (1982-1984). Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai anggota Kelompok Kerja Sosial Budaya Lemhanas dan Direktur Muda Penerbitan PN Balai Pustaka (1981).
Karya Subagio yang berbentuk kumpulan puisi, yaitu Simphoni (1957), Daerah Perbatasan (1970), Keroncong Motinggo (1975), Buku Harian (1979), Hari dan Hara (1982), Simponi Dua (1989), serta Dan Kematian Makin Akrab (1995). Karya-karya esainya terkumpul dalam buku Bakat Alam dan Intelektualisme (1972), Manusia Terasing di Balik Simbolisme Sitor (1976), Sosok Pribadi dalam Sajak (1980), Sastra Hinia Belanda dan Kita (1983) yang memperoleh Hadiah Sastra Dewan Kesenian Jakarta 1983, dan Bunga Rampai Sastra Asean: Sastra Lisan Indonesia (1983). Subagio juga ikut menyusun beberapa bunga rampai, yaitu, Modern Asean Plays Indonesia (1992) yang di dalamnya dimuat drama "The Bottomless Well", "Wow", "Time Bomb", dan "Dhemit", serta Anthology of Asean Literatures: Volume IIIa: The Islamic Period in Indonesian Literature (1994).
Subagio juga menulis cerita pendek, cerpen-cerpennya terkumpul dalam Kejantanan di Sumbing (1965). Cerpennya yang berjudul "Kejantanan di Sumbing" memperoleh Hadiah Pertama dari majalah Kisah tahun 1955. Dan sajakya "Dan Kematian pun Semakin Akrab" memperoleh hadiah dari majalah Horison untuk puisi yang dimuat dalam majalah itu tahun 1966/1967. Subagio juga mendapat Anugerah Seni dari Pemerintah RI untuk kumpulan sajaknya Daerah Perbatasan (1970). Selain itu, ia juga mendapat penghargaan South East Asia Write Award (SEA Write Award) pada tahun 1991 atas kumpulan sajaknya Simponi Dua. Beberapa sajaknya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang.
Teeuw menyatakan bahwa Subagio adalah seorang cendekiawan yang bacaannya sangat luas. Subagio tidak hanya cendekia, tapi juga memiliki wawasan budaya lengkap. Subagio berasal dari latar belakang budaya Jawa. Dia mengambil tema-tema karya sastranya dari segala penjuru, dari agama Kristen, mitologi Jawa, agama Islam, dan kekafiran modern. Sebagai seorang penyair modern, ia menanggung segala duka cita yang wajar bagi seorang manusia modern. Ada tiga motif pokok dalam puisi-puisinya, yaitu kesepian, cinta jasmaniah, dan nasib yang tidak menentu dengan maut sebagai ketidakmenentuan yang paling mengerikan. Teeuw juga menegaskan bahwa Subagio seorang pengarang yang lengkap, dalam arti bahwa ia mencipta puisi dan cerpen serta menulis esai tentang sastra lisan dan drama. Perhatiannya beragam. Namun, dalam hal penciptaan ia memusatkan perhatiannya dalam puisi. Dia menciptakan puisi yang kaya dalam hal bahasa, filsafat, dan perangkat perpuisiannya. Puisinya terlihat utuh dan kata-katanya kaya dengan makna.
H.B. Jassin menyatakan bahwa Subagio Sastrowardoyo tergolong pengarang yang tidak terkurung dalam gereja, masjid, atau biara, bentuk-bentuk tanggapan cita yang telah membeku jadi tradisi. Dasar pinjakannya adalah moral yang dengaunya penyair merindu dalam ketiadaan moral (1985:99-102). Sementara itu, Linus Suryadi AG menyebut Subagio Sastrowardoyo sebagai "pujangga pemikir yang berusaha merenggut antipati pengalaman dan menulis berpangkal dari kilatan ilham mengenai teras-teras hidup. Dia menyatakan dengan beku dingin dan selera hidupnya terkuasai oleh sikapnya (1989:135-136).
Subagio Sastrowardojo digolongkan oleh Ajip Rosidi ke dalam pengarang periode 1953—1961. Ajip Rosidi dalam bukunya menyatakan bahwa selain sebagai penyair, Subagio juga sosok penting dengan prosa dan esai-esainya.
http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Subagio_Sastrowardojo
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
A Kholiq Arif
A. Anzieb
A. Muttaqin
A. Rodhi Murtadho
A. Syauqi Sumbawi
A.P. Edi Atmaja
A'yat Khalili
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Kirno Tanda
Abdullah Harahap
Acep Zamzam Noor
Adi Toha
Adrian Balu
Afri Meldam
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agus B. Harianto
Agus Dermawan T.
Agus Hernawan
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Agusri Junaidi
Ahid Hidayat
Ahmad Baedowi
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fatoni
Ahmad Khadafi
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Muhli Junaidi
Ahmad Syubbanuddin Alwy
Ahmad Tohari
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhmad Sekhu
Alex R. Nainggolan
Ali Audah
Alunk Estohank
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Amir Hamzah
Ana Mustamin
Anam Rahus
Andari Karina Anom
Andi Achdian
Andra Nur Oktaviani
Anindita S Thayf
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Apresiasi Sastra (APSAS)
Aprinus Salam
Arafat Nur
Arie MP Tamba
Arif Bagus Prasetyo
Arif Hidayat
Arman A.Z.
Aryadi Mellas
AS Laksana
Asarpin
Asep Sambodja
Asrul Sani
Astree Hawa
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Ngashim
Badaruddin Amir
Balada
Bambang Darto
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Beni Setia
Benny Arnas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Binhad Nurrohmat
Bobby Gunawan
Budi Darma
Bustan Basir Maras
Cak Sariban
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Christine Hakim
Cinta Laura Kiehl
Daisy Priyanti
Damhuri Muhammad
Dandy Bayu Bramasta
Dani Sukma Agus Setiawan
Daniel Dhakidae
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Deni Jazuli
Denny JA
Denny Mizhar
Dewi Rina Cahyani
Dharmadi
Dhenok Kristianti
Dian Wahyu Kusuma
Dick Hartoko
Djajus Pete
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Donny Anggoro
Dwi Fitria
Dwi Klik Santosa
Dwi Pranoto
Eduard Tambunan
Edy Firmansyah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Faizin
Eko Nuryono
Emha Ainun Nadjib
Enda Menzies
Endang Susanti Rustamadji
Erwin Setia
Esai
Esha Tegar Putra
Evi Idawati
Evi Sukaesih
F. Rahardi
Fadhila Ramadhona
Fadly Rahman
Fahrudin Nasrulloh
Fairuzul Mumtaz
Faisal Fathur
Faisal Kamandobat
Fajar Alayubi
Farid Gaban
Fariz al-Nizar
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fathurrozak
Faza Bina Al-Alim
Feby Indirani
Felix K. Nesi
Fian Firatmaja
Fina Sato
Fitri
Franz Kafka
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunoto Saparie
Gus Martin
Hairus Salim
Hamdy Salad
Happy Salma
Hardi Hamzah
Hardjono WS
Hary B Kori’un
Hasan Aspahani
Hasif Amini
HB Jassin
Hendy Pratama
Henry Nurcahyo
Herman Syahara
Hernadi Tanzil
Heru Nugroho
Holy Adib
Hudan Hidayat
Hudan Nur
I Gusti Ngurah Made Agung
Iberamsyah Barbary
Ida Fitri
IDG Windhu Sancaya
Idrus
Ignas Kleden
Ilham
Imam Muhayat
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imelda Bachtiar
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indonesia O’Galelano
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indria Pamuhapsari
Indrian Koto
Inung AS
Irwan Kelana
Isbedy Stiawan ZS
Iva Titin Shovia
Iwan Nurdaya-Djafar
Iwan Simatupang
Jabbar Abdullah
Jakob Oetama
Jakob Sumardjo
Jalaluddin Rakhmat
Jaleswari Pramodhawardani
James Joyce
Jansen H. Sinamo
Januardi Husin
Jauhari Zailani
JJ. Kusni
John H. McGlynn
Joko Budhiarto
Joko Pinurbo
Joni Ariadinata
Juan Kromen
Junaidi Khab
Kahfie Nazaruddin
Kamajaya Al. Katuuk
Khansa Arifah Adila
Kho Ping Hoo
Khoirul Abidin
Ki Supriyoko
Kiagus Wahyudi
Kitab Para Malaikat
Knut Hamsun
Koh Young Hun
Kritik Sastra
Kucing Oren
Kunni Masrohanti
Kurniawan
Kuswinarto
L.K. Ara
Laksmi Shitaresmi
Lan Fang
Landung Rusyanto Simatupang
Latief S. Nugraha
Leo Tolstoy
Lesbumi Yogyakarta
Levi Silalahi
Linda Sarmili
Lukisan
Lutfi Mardiansyah
M Shoim Anwar
M. Aan Mansyur
M. Abdullah Badri
M. Adnan Amal
M. Faizi
M.D. Atmaja
Mahamuda
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Makmur Dimila
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Marianne Katoppo
Mario F. Lawi
Maroeli Simbolon
Mashuri
Max Arifin
MB. Wijaksana
Melani Budianta
Mohammad Yamin
Muhammad Ainun Nadjib
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Mulyadi SA
Munawir Aziz
Mustamin Almandary
Mustiar AR
Musyafak Timur Banua
Myra Sidharta
Nara Ahirullah
Naskah Teater
Nawal el Saadawi
Niduparas Erlang
Nikita Mirzani
Nirwan Ahmad Arsuka
Nizar Qabbani
Nurel Javissyarqi
Nurul Anam
Nurur Rokhmah Bintari
Oka Rusmini
Onghokham
Otto Sukatno CR
Pakcik Ahmad
Pameran
Parakitri T. Simbolon
Pattimura
Pentigraf
Peter Handke
Petrik Matanasi
Pramoedya Ananta Toer
Prima Sulistya
Priyo Suwarno
Prosa
Puisi
Purwanto
Pustaka Ilalang
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
R Sutandya Yudha Khaidar
R. Ng. Ronggowarsito
R. Timur Budi Raja
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Rahmat Sutandya Yudhanto
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Prabu
Rama Prambudhi Dikimara
Ramadhan KH
Rambuana
Ranang Aji SP
Ratih Kumala
Ratna Ajeng Tejomukti
Raudal Tanjung Banua
Raymond Samuel
Reko Alum
Remmy Novaris DM
Remy Sylado
Resensi
Rey Baliate
Ribut Wijoto
Riduan Situmorang
Rikard Diku
Riki Dhamparan Putra
Riri Satria
Rizki Alfi Syahril
Robert Adhi KS
Roland Barthes
Ronggowarsito
Rony Agustinus
Royyan Julian
Rozi Kembara
Rumah Kreatif Suku Seni Riau (RK – SSR)
Rusdy Nurdiansyah
Rusydi Zamzami
S. Arimba
S. Jai
Sabrank Suparno
Safar Nurhan
Sajak
Samsul Anam
Santi T.
Sapardi Djoko Damono
Sari Novita
Sarworo Sp
Sasti Gotama
Sastra Luar Pulau
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekar Sari Indah Cahyani
Selendang Sulaiman
Seni Rupa
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Setiyardi
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sobih Adnan
Soegiharto
Sofyan RH. Zaid
Sonia
Sosiawan Leak
Sovian Lawendatu
Sri Wintala Achmad
Stephen Barber
Subagio Sastrowardoyo
Sugito Ha Es
Sukron Ma’mun
Sumargono SN
Sunaryono Basuki Ks
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Surya Lesmana
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syaifuddin Gani
T. Sandi Situmorang
Tatan Daniel
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teater Eska
Teguh Afandi
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Toeti Heraty
Tri Umi Sumartyarini
Ulfatin Ch
Umbu Landu Paranggi
Usman Arrumy
Wahyu Dhyatmika
Wahyu Hidayat
Wawancara
Wayan Jengki Sunarta
Welly Kuswanto
Wicaksono Adi
Willem B Berybe
WS. Rendra
Y.B. Mangunwijaya
Yohanes Sehandi
Yudhistira ANM Massardi
Yukio Mishima
Yusi A. Pareanom
Zainal Arifin Thoha
Zehan Zareez
Zen Rachmat Sugito
Zeynita Gibbons
Zulfikar Akbar
No comments:
Post a Comment