Saturday, July 25, 2020

Subagio Sastrowardoyo (1924-1996)

Subagio Sastrowardojo (1924-1996)

Subagio Sastrowardojo terkenal sebagai penyair. Di samping itu, dia juga menulis cerpen dan esai. Lahir tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur, dan meninggal di Jakarta 18 Juli 1996. Dia anak kesebelas dari 14 bersaudara, Bag atau Bagio, adalah nama panggilannya, dia memang bercita-cita menjadi seniman. Ayahnya bernama Sutedjo Sastrowardojo, penggemar sastra dan ibunya Soejati, pandai menembang. Subagio menikah dengan Sumarni, dan dikaruniai tiga orang anak. Dia berpendidikan HIS (di Bandung dan Jakarta), HBS, SMP, dan SMA (di Yogyakarta), Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada (tamat 1958), dan meraih gelar M.A. dari Department of Comparative Literature, Universitas Yale, Amerika Serikat (1963).

Subagio pernah menjabat Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Kursus B-1 di Yogyakarta (1954-58). Dia juga pernah mengajar di Fakultas Sastra UGM (1958-1961), Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung (1966-1971), di Salisbury Teachers College, Australia Selatan (1971-1974), dan di Universitas Flinders, Australia Selatan (1974-1981). Dia juga pernah bekerja sebagai anggota Dewan Kesenian Jakarta (1982-1984). Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai anggota Kelompok Kerja Sosial Budaya Lemhanas dan Direktur Muda Penerbitan PN Balai Pustaka (1981).

Karya Subagio yang berbentuk kumpulan puisi, yaitu Simphoni (1957), Daerah Perbatasan (1970), Keroncong Motinggo (1975), Buku Harian (1979), Hari dan Hara (1982), Simponi Dua (1989), serta Dan Kematian Makin Akrab (1995). Karya-karya esainya terkumpul dalam buku Bakat Alam dan Intelektualisme (1972), Manusia Terasing di Balik Simbolisme Sitor (1976), Sosok Pribadi dalam Sajak (1980), Sastra Hinia Belanda dan Kita (1983) yang memperoleh Hadiah Sastra Dewan Kesenian Jakarta 1983, dan Bunga Rampai Sastra Asean: Sastra Lisan Indonesia (1983). Subagio juga ikut menyusun beberapa bunga rampai, yaitu, Modern Asean Plays Indonesia (1992) yang di dalamnya dimuat drama "The Bottomless Well", "Wow", "Time Bomb", dan "Dhemit", serta Anthology of Asean Literatures: Volume IIIa: The Islamic Period in Indonesian Literature (1994).

Subagio juga menulis cerita pendek, cerpen-cerpennya terkumpul dalam Kejantanan di Sumbing (1965). Cerpennya yang berjudul "Kejantanan di Sumbing" memperoleh Hadiah Pertama dari majalah Kisah tahun 1955. Dan sajakya "Dan Kematian pun Semakin Akrab" memperoleh hadiah dari majalah Horison untuk puisi yang dimuat dalam majalah itu tahun 1966/1967. Subagio juga mendapat Anugerah Seni dari Pemerintah RI untuk kumpulan sajaknya Daerah Perbatasan (1970). Selain itu, ia juga mendapat penghargaan South East Asia Write Award (SEA Write Award) pada tahun 1991 atas kumpulan sajaknya Simponi Dua. Beberapa sajaknya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang.

Teeuw menyatakan bahwa Subagio adalah seorang cendekiawan yang bacaannya sangat luas. Subagio tidak hanya cendekia, tapi juga memiliki wawasan budaya lengkap. Subagio berasal dari latar belakang budaya Jawa. Dia mengambil tema-tema karya sastranya dari segala penjuru, dari agama Kristen, mitologi Jawa, agama Islam, dan kekafiran modern. Sebagai seorang penyair modern, ia menanggung segala duka cita yang wajar bagi seorang manusia modern. Ada tiga motif pokok dalam puisi-puisinya, yaitu kesepian, cinta jasmaniah, dan nasib yang tidak menentu dengan maut sebagai ketidakmenentuan yang paling mengerikan. Teeuw juga menegaskan bahwa Subagio seorang pengarang yang lengkap, dalam arti bahwa ia mencipta puisi dan cerpen serta menulis esai tentang sastra lisan dan drama. Perhatiannya beragam. Namun, dalam hal penciptaan ia memusatkan perhatiannya dalam puisi. Dia menciptakan puisi yang kaya dalam hal bahasa, filsafat, dan perangkat perpuisiannya. Puisinya terlihat utuh dan kata-katanya kaya dengan makna.

H.B. Jassin menyatakan bahwa Subagio Sastrowardoyo tergolong pengarang yang tidak terkurung dalam gereja, masjid, atau biara, bentuk-bentuk tanggapan cita yang telah membeku jadi tradisi. Dasar pinjakannya adalah moral yang dengaunya penyair merindu dalam ketiadaan moral (1985:99-102). Sementara itu, Linus Suryadi AG menyebut Subagio Sastrowardoyo sebagai "pujangga pemikir yang berusaha merenggut antipati pengalaman dan menulis berpangkal dari kilatan ilham mengenai teras-teras hidup. Dia menyatakan dengan beku dingin dan selera hidupnya terkuasai oleh sikapnya (1989:135-136).

Subagio Sastrowardojo digolongkan oleh Ajip Rosidi ke dalam pengarang periode 1953—1961. Ajip Rosidi dalam bukunya menyatakan bahwa selain sebagai penyair, Subagio juga sosok penting dengan prosa dan esai-esainya.
http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Subagio_Sastrowardojo

No comments:

Post a Comment

A Kholiq Arif A. Anzieb A. Muttaqin A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Kirno Tanda Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu Afri Meldam Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Hernawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi Ahid Hidayat Ahmad Baedowi Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Khadafi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Ali Audah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amir Hamzah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andi Achdian Andra Nur Oktaviani Anindita S Thayf Anton Kurnia Anton Kurniawan Apresiasi Sastra (APSAS) Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Aryadi Mellas AS Laksana Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Astree Hawa Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Ngashim Badaruddin Amir Balada Bambang Darto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Budi Darma Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Christine Hakim Cinta Laura Kiehl Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Dandy Bayu Bramasta Dani Sukma Agus Setiawan Daniel Dhakidae Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Rina Cahyani Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dick Hartoko Djajus Pete Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Eduard Tambunan Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Faizin Eko Nuryono Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Endang Susanti Rustamadji Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evi Idawati Evi Sukaesih F. Rahardi Fadhila Ramadhona Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Faisal Fathur Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Farid Gaban Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Fina Sato Fitri Franz Kafka Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Hairus Salim Hamdy Salad Happy Salma Hardi Hamzah Hardjono WS Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasif Amini HB Jassin Hendy Pratama Henry Nurcahyo Herman Syahara Hernadi Tanzil Heru Nugroho Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Made Agung Iberamsyah Barbary Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idrus Ignas Kleden Ilham Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imelda Bachtiar Imron Rosyid Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indria Pamuhapsari Indrian Koto Inung AS Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS Iva Titin Shovia Iwan Nurdaya-Djafar Iwan Simatupang Jabbar Abdullah Jakob Oetama Jakob Sumardjo Jalaluddin Rakhmat Jaleswari Pramodhawardani James Joyce Jansen H. Sinamo Januardi Husin Jauhari Zailani JJ. Kusni John H. McGlynn Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joni Ariadinata Juan Kromen Junaidi Khab Kahfie Nazaruddin Kamajaya Al. Katuuk Khansa Arifah Adila Kho Ping Hoo Khoirul Abidin Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kitab Para Malaikat Knut Hamsun Koh Young Hun Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kurniawan Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leo Tolstoy Lesbumi Yogyakarta Levi Silalahi Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah M Shoim Anwar M. Aan Mansyur M. Abdullah Badri M. Adnan Amal M. Faizi M.D. Atmaja Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Marianne Katoppo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Mashuri Max Arifin MB. Wijaksana Melani Budianta Mohammad Yamin Muhammad Ainun Nadjib Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Mulyadi SA Munawir Aziz Mustamin Almandary Mustiar AR Musyafak Timur Banua Myra Sidharta Nara Ahirullah Naskah Teater Nawal el Saadawi Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurur Rokhmah Bintari Oka Rusmini Onghokham Otto Sukatno CR Pakcik Ahmad Pameran Parakitri T. Simbolon Pattimura Pentigraf Peter Handke Petrik Matanasi Pramoedya Ananta Toer Prima Sulistya Priyo Suwarno Prosa Puisi Purwanto Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Ng. Ronggowarsito R. Timur Budi Raja Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Rama Prambudhi Dikimara Ramadhan KH Rambuana Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Raudal Tanjung Banua Raymond Samuel Reko Alum Remmy Novaris DM Remy Sylado Resensi Rey Baliate Ribut Wijoto Riduan Situmorang Rikard Diku Riki Dhamparan Putra Riri Satria Rizki Alfi Syahril Robert Adhi KS Roland Barthes Ronggowarsito Rony Agustinus Royyan Julian Rozi Kembara Rumah Kreatif Suku Seni Riau (RK – SSR) Rusdy Nurdiansyah Rusydi Zamzami S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Sajak Samsul Anam Santi T. Sapardi Djoko Damono Sari Novita Sarworo Sp Sasti Gotama Sastra Luar Pulau Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekar Sari Indah Cahyani Selendang Sulaiman Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Setiyardi Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sobih Adnan Soegiharto Sofyan RH. Zaid Sonia Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sri Wintala Achmad Stephen Barber Subagio Sastrowardoyo Sugito Ha Es Sukron Ma’mun Sumargono SN Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani T. Sandi Situmorang Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Toeti Heraty Tri Umi Sumartyarini Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy Wahyu Dhyatmika Wahyu Hidayat Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Adi Willem B Berybe WS. Rendra Y.B. Mangunwijaya Yohanes Sehandi Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusi A. Pareanom Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito Zeynita Gibbons Zulfikar Akbar