Thursday, May 6, 2021

Otonomi Daerah dan Sastra Lokal

Rachmad Djoko Pradopo
kr.co.id
 
PENGARANG lokal-nasional di daerah Propinsi Jawa Tengah banyak sekali, terutama berpusat di Semarang dan sekitarnya. Di antara sastrawan lokal-nasional yang terkenal adalah Pramoedya Ananta Toer, NH Dini, KH Mustafa Bisri, Darmanto Jt, dan Dorothea Rosa Herliani. Ada seorang sastrawan sebelum kemerdekaan, zaman Balai Pustaka tahun 40-an, adalah Sutomo Djauhar Arifin, karyanya roman Andang Teruna. Ada beberapa antologi bersama di Propinsi Jawa Tengah, pada umumnya berupa antologi puisi. Di antaranya adalah Antologi Puisi Jawa Tengah (1994), editornya Pamuji Ms, Lawang Sewu: Antologi Puisi Semarang (1995), penyuntingnya Hendry TM, Menoreh, 1, 2, 3 merupakan Antologi Puisi Penyair Kedu, penyuntingnya Drs Soetrisman MSc.
 
Sastrawan Jawa-Indonesia yang belum disebutkan adalah Aryono KD (Jepara-Kudus), Teguh Munawar (Jepara-Kudus), Sumiyoso (Jepara-Kudus), Yudhi Ms, Mukti Sutarman, Timur Suprabawa (Kudus). Mereka yang tersebut, baik menulis sastra Jawa maupun sastra Indonesia. Ada antologi puisi Jawa dari Tegal dengan bahasa Jawa dialek Tegal: dengan editor Lanang Setiawan, 1998. Ruwat Desa untuk Indonesia dengan Ruh Puisi, yang merupakan antologi 21 penyair.
 
Yang perlu dicatat, corak sastra lokal-nasional itu mengandung latar sosial-budaya lokal (Jawa). Karya Pramoedya Ananta Toer yang bercorak sosial-budaya lokal di antaranya adalah Perburuan dan Bukan Pasar Malam. Dalam kedua novel itu latar tempat dan sosial-budayanya Jawa Blora. Karya-karya NH Dini di antaranya berlatar Semarang, lebih-lebih cerita kenangannya, di antara novelnya yang berlatar budaya Jawa adalah Tirai Menurun berlatar budaya Jawa Semarang, terutama budaya wayang orang.
Roman Sutomo Djauhar Arifin Andang Teruna berlatar budaya Jawa Semarang, terutama budaya wa- yang. Di antara sajak-sajak Darmanto Jt berlatar pandangan hidup orang Jawa. Darmanto Jt dibesarkan di Yogyakarta, sekarang berdomisili di Semarang. Ia dosen Fisipol Undip. Di antara latar sosial budaya Jawa ini tampak dalam sajaknya ?Isteri? sebagai berikut.
 
ISTERI
 
–isteri mesti digemateni
ia sumber berkah dan rejeki
(Towikromo, Tambran,
Pundong, Bantul)
Isteri sangat penting untuk ngurus kita
Menyapu pekarangan
Memasak di dapur
mencuci di sumur
mengirim rantang ke sawah
dan ngeroki kita kalau kita masuk angin
Ya. Isteri sangat penting untuk kita
Ia sisikan kita
kalau kita pergi kondangan
Ia tetimbangan kita
kalau kita mau jual palawija
Ia teman belakang kita
kalau kita lapar dan mau makan
Ia sigaraning nyawa kita
kalau kita ….
Ia sakti kita!
……..
Ya. Ya. Isteri sangat penting bagi kita justru ketika
mulai melupakannya.
Jadi, waspadalah!
Tetep, madep, manteb
Gemi, nastiti, ngati-ati
Supaya kita mandiri — perkasa dan pinter ngatur hidup
Tak tergantung tengkulak, pak dukuh, bekel,
atau lurah
Seperti Subadra bagi Arjuna
makin jelita ia di antara maru-marunya
Seperti Arimbi bagi Bima
jadilah ia jelita ketika melahirkan jabang tetuka
Seperti Sawitri bagi Setyawan
Ia memelihara nyawa kita dari malapetaka
Ah. Ah. Ah
Alangkah pentingnya isteri ketika kita mulai
melupakannya
Hormatilah isterimu
Seperti kau menghormati Dewi Sri
Sumber hidupmu
Makanlah
Karena memang demikian suratannya!
 
— Towikromo.
(Ki Blaka Suta Bla Bla, 1980: 40-41)
 
Yang perlu dicatat lagi, selain di tiap ibu kota propinsi ada Dewan Kesenian, sekarang ini, pada umumnya, tiap-tiap kota ada sanggar-sanggar seni, terutama sanggar-sanggar sastra. Pada umumnya di ibu kota propinsi dan kabupaten ada sanggar sastra yang aktif menghimpun para sastrawan di daerahnya untuk mengadakan kegiatan sastra, baik untuk berdiskusi sastra, mengadakan pergelaran seni, maupun mendorong kreativitas penulisan dan penerbitan karyanya bersama-sama. Seperti antologi yang telah dibicarakan di atas adalah karya mereka.
 
Akan tetapi, tidak semua kota kabupaten mempunyai sanggar sastra, misalnya di kota Klaten, seingat penulis belum ada sanggar sastra, pengarangnya pun yang tercatat cuma dua orang yang tersebut di atas. Hal ini tergantung pada aktivitas para sastrawan dan penggeraknya. Misalnya, di Purworejo beberapa tahun yang lalu ada sanggar sastra KOPISISA, yang dipimpin oleh Soekoso DM, tetapi sekarang tidak aktif. Di Jepara-Kudus ada sanggar sastra yang aktif, begitu juga di Blora, Surakarta, Semarang dan Tegal. Di Sragen ada penyair Sus S Hardjono, salah satu kumpulan sajaknya Tembang Tengah Musim dan sastrawan terkenal Danarto, yang sekarang berdomisili di Jakarta, karyanya kental dengan latar sosial budaya Jawa: Godlob, Berhala dan Gergasi; terutama kumpulan cerpennya Godlob. Akan tetapi, apakah Sragen ada sanggar sastra, penulis tidak tahu.
 
Dalam kaitannya dengan otonomi daerah itu, sanggar-sanggar sastra seperti tersebut itu perlu diaktifkan untuk mendorong kegiatan para sastrawan dan apresiasi sastra masyarakatnya. Dalam penelitian sastra lokal, sanggar sastra, sastrawan-sastrawan, aktivitas sastranya, dan karya-karya sastranya perlu dicatat dan diteliti sebaik-baiknya. Begitu juga, guru-guru dan dosen sastra sangat perlu untuk menampilkan para sastrawan lokalnya dalam pengajaran dan pendidikan sastra.
 
Tulisan ini bertujuan untuk mengemukakan sastra lokal secara inti dan garis besarnya saja, agar mendapat perhatian baik masyarakat umum maupun guru-guru dan dosen sastra dalam rangka Otonomi Daerah. Oleh karena itu, masih perlu diadakan penelitian lebih lanjut secara mendalam untuk mengenal dan memahami sastra lokal sebaik-baiknya, baik sastra lokal Jawa maupun sastra lokal-nasional Indonesia.
 
Daftar Bacaan:
Darmanto Jt 1980 Ki Blakasuta Bla Bla, Semarang: Karya Aksara; 1981 Karto Iya Milang mBoten, Semarang: Karya Aksara; 1984 Golf untuk Rakyat, Yogyakarta: Bentang I Utama.
Darnawi, Soesatyo (ed), 1983 Lintang-lintang Abyor, Semarang; Fakultas Sastra Universitas Diponegoro.
Dojosantosa, 1990 Taman Sastrawan, Semarang: CV Aneka Ilmu.
Hoetomo, Suripan Sadi, 1997 Sosiologi Sastra Jawa, Jakarta: Balai Pustaka; 1996 Tradisi Dari Blora, Semarang: Citra Almamater; 1984 Antologi Puisi Jawa Modern 1940-1980 Surabaya: Sinar Wijaya.
Hutomo, Suripan Sadi dan Setyo Yuwono Sudikan, 1988 Problimatik Sastra Jawa, Surabaya: Jurusan Pendidikan Sastra Jawa.
Handry TM, 1995 Lawang Sewoe: Antologi Puisi Semarang, Multi Massa, Semarang.
Pamuji MS, 1994 Antologi Puisi Jawa Tengah, Semarang: Yayasan Citra Pariwara Budaya.
Setiawan, Lanang (ed) 1998. Ruwat Desa untuk Indonesia dengan Ruh Puisi Tegalan, Tegal: Jurnal Tegal-Tegal.
Soetrisman (ed) 1997, Menoreh 3: Antologi Puisi Kedu, Kedu: Cagar Seni Menoreh.
Widati, Sri; Slamet Riyadi, Tirto Suwondo dkk. Ikhtisar Perkembangan Sastra Jawa Modern Periode Kemerdekaan. Yogyakarta: Kalika Press.

http://sastra-indonesia.com/2010/09/otonomi-daerah-dan-sastra-lokal/

No comments:

Post a Comment

A Kholiq Arif A. Anzieb A. Muttaqin A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Kirno Tanda Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu Afri Meldam Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Hernawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi Ahid Hidayat Ahmad Baedowi Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Khadafi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Ali Audah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amir Hamzah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andi Achdian Andra Nur Oktaviani Anindita S Thayf Anton Kurnia Anton Kurniawan Apresiasi Sastra (APSAS) Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Aryadi Mellas AS Laksana Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Astree Hawa Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Ngashim Badaruddin Amir Balada Bambang Darto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Budi Darma Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Christine Hakim Cinta Laura Kiehl Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Dandy Bayu Bramasta Dani Sukma Agus Setiawan Daniel Dhakidae Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Rina Cahyani Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dick Hartoko Djajus Pete Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Eduard Tambunan Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Faizin Eko Nuryono Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Endang Susanti Rustamadji Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evi Idawati Evi Sukaesih F. Rahardi Fadhila Ramadhona Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Faisal Fathur Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Farid Gaban Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Fina Sato Fitri Franz Kafka Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Hairus Salim Hamdy Salad Happy Salma Hardi Hamzah Hardjono WS Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasif Amini HB Jassin Hendy Pratama Henry Nurcahyo Herman Syahara Hernadi Tanzil Heru Nugroho Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Made Agung Iberamsyah Barbary Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idrus Ignas Kleden Ilham Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imelda Bachtiar Imron Rosyid Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indria Pamuhapsari Indrian Koto Inung AS Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS Iva Titin Shovia Iwan Nurdaya-Djafar Iwan Simatupang Jabbar Abdullah Jakob Oetama Jakob Sumardjo Jalaluddin Rakhmat Jaleswari Pramodhawardani James Joyce Jansen H. Sinamo Januardi Husin Jauhari Zailani JJ. Kusni John H. McGlynn Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joni Ariadinata Juan Kromen Junaidi Khab Kahfie Nazaruddin Kamajaya Al. Katuuk Khansa Arifah Adila Kho Ping Hoo Khoirul Abidin Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kitab Para Malaikat Knut Hamsun Koh Young Hun Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kurniawan Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leo Tolstoy Lesbumi Yogyakarta Levi Silalahi Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah M Shoim Anwar M. Aan Mansyur M. Abdullah Badri M. Adnan Amal M. Faizi M.D. Atmaja Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Marianne Katoppo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Mashuri Max Arifin MB. Wijaksana Melani Budianta Mohammad Yamin Muhammad Ainun Nadjib Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Mulyadi SA Munawir Aziz Mustamin Almandary Mustiar AR Musyafak Timur Banua Myra Sidharta Nara Ahirullah Naskah Teater Nawal el Saadawi Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurur Rokhmah Bintari Oka Rusmini Onghokham Otto Sukatno CR Pakcik Ahmad Pameran Parakitri T. Simbolon Pattimura Pentigraf Peter Handke Petrik Matanasi Pramoedya Ananta Toer Prima Sulistya Priyo Suwarno Prosa Puisi Purwanto Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Ng. Ronggowarsito R. Timur Budi Raja Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Rama Prambudhi Dikimara Ramadhan KH Rambuana Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Raudal Tanjung Banua Raymond Samuel Reko Alum Remmy Novaris DM Remy Sylado Resensi Rey Baliate Ribut Wijoto Riduan Situmorang Rikard Diku Riki Dhamparan Putra Riri Satria Rizki Alfi Syahril Robert Adhi KS Roland Barthes Ronggowarsito Rony Agustinus Royyan Julian Rozi Kembara Rumah Kreatif Suku Seni Riau (RK – SSR) Rusdy Nurdiansyah Rusydi Zamzami S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Sajak Samsul Anam Santi T. Sapardi Djoko Damono Sari Novita Sarworo Sp Sasti Gotama Sastra Luar Pulau Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekar Sari Indah Cahyani Selendang Sulaiman Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Setiyardi Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sobih Adnan Soegiharto Sofyan RH. Zaid Sonia Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sri Wintala Achmad Stephen Barber Subagio Sastrowardoyo Sugito Ha Es Sukron Ma’mun Sumargono SN Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani T. Sandi Situmorang Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Toeti Heraty Tri Umi Sumartyarini Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy Wahyu Dhyatmika Wahyu Hidayat Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Adi Willem B Berybe WS. Rendra Y.B. Mangunwijaya Yohanes Sehandi Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusi A. Pareanom Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito Zeynita Gibbons Zulfikar Akbar