Sunday, April 11, 2021

Selamat Hari Penerjemahan Internasional, 30 September

Anton Kurnia *
 
Saya sendiri menjadi penerjemah sebetulnya karena kecelakaan. Awalnya, saat kuliah, untuk belajar teknik menulis saya menerjemahkan cerpen para pengarang hebat seperti Mark Twain, O. Henry, Guy de Maupassant, Anton Chekov, Jorge Luis Borges, John Steinbeck, Ernest Hemingway. Untuk menguji terjemahan itu, saya kirim ke koran yang saat itu memuat terjemahan seperti Pikiran Rakyat, Kompas, Sinar Pagi, Sinar Harapan, Bernas. Eh, ternyata dimuat.
 
Lalu, karena sudah menikah dan harus mencari nafkah, saya gunakan kemampuan menerjemahkan itu untuk menerima order terjemahan dari penerbit. Yang pertama adalah terjemahan Tafsir Al-Quran Versi Ahlul Bait atas jasa baik Ustadz Hussein Shahab. Mula-mula hanya satu-dua naskah. Lama kelamaan makin banyak permintaan dari penerbit, terutama untuk menerjemahkan karya sastra. Yang pertama terbit adalah novel Naguib Mahfouz, Awal dan Akhir, yang diterbitkan Obor pada akhir 2000 dan saya garap berdua dengan Anwar Holid. Lalu terbit kumpulan cerpen terjemahan saya, Sungai Air Mata: 21 Cerita dari 5 Benua oleh penerbit Gelaran, Yogyakarta, pada awal 2001 atas jasa baik Mas Taufik Rahzen.
 
Setelah berhenti menjadi wartawan pada akhir 2000, saya menopang hidup keluarga saya sepenuhnya dari hasil menulis dan menerjemahkan, serta sesekali menyunting secara lepas. Meski merasa tidak terlalu rajin, menurut beberapa orang saya penerjemah produktif karena cerpen terjemahan saya sering masuk koran dan banyak buku terjemahan saya diterbitkan, termasuk dari karya Salman Rushdie, Jean-Paul Sartre, Albert Camus, Tariq Ali, Orhan Pamuk, Amin Maalouf, Peter Carey, James Joyce, Fyodor Dostoyevsky, William Shakespeare, Victor Hugo, Vladimir Nabokov. Saya ingat, pada puncaknya, 2005, dalam setahun saya menghasilkan buku terjemahan sebanyak 27 judul, sebagian besar berkolaborasi dengan Atta Verin.
 
Pada 2007 saya bergabung dengan penerbit Serambi di Jakarta. Mula-mula sebagai Kepala Dewan Pertimbangan Naskah. Lalu berhenti setelah sembilan tahun masa kerja dengan jabatan terakhir manajer redaksi. Selama di Serambi, saya berupaya terus menerbitkan terjemahan karya-karya bagus dalam terjemahan bahasa Indonesia, termasuk novel-novel Mo Yan, Ismail Kadare, Jorge Amado, William Faulkner, Julia Alvarez.
 
Namun, semasa bekerja tetap di penerbitan itu waktu untuk menerjemahkan terkikis. Saya hanya sesekali menerjemahkan cerpen di koran. Sebagian besar di Koran Tempo. Ada lebih dari 30 cerpen terjemahan saya dimuat di sana selama bertahun-tahun. Sebagian dari ratusan cerpen yang saya terjemahkan sejak 1998 itu kini diterbitkan dalam buku Cinta Semanis Racun: 99 Cerita dari 9 Penjuru Dunia (Diva Press, 2016) dan Maut Lebih Kejam daripada Cinta: 25 Cerita Karya Peraih Nobel Sastra (Basabasi, 2017).
 
Setelah keluar dari Serambi, bersama beberapa kawan saya mendirikan penerbit Baca. Di sana saya tetap punya perhatian terhadap sastra terjemahan. Di antaranya novel-novel terjemahan dari bahasa Korea yang kami terbitkan, seperti Vegetarian karya Han Kang.
Pada awal 2016, Komite Buku Nasional dibentuk oleh Kemendikbud. Saya diminta bergabung sebagai koordinator untuk program pendanaan penerjemahan alias translation funding program atawa translation grant yang kemudian dinamai program LitRI. Alhamdulillah hingga tiga tahun berjalan program ini telah mendanai penerjemahan 102 judul buku karya para penulis Indonesia ke berbagai bahasa asing untuk diterbitkan di pelbagai belahan dunia, dari Maroko di Afrika Barat sampai Denmark di Eropa Utara.
 
Kita ingin lebih banyak lagi karya penulis Indonesia menembus pentas dunia. Untuk itu, kerja penerjemahan tak hanya penting dan perlu, tapi juga amat strategis.
 
Sekali lagi, selamat Hari Penerjemahan Internasional! Tanpa kerja keras para penerjemah dalam mendobrak sekat bahasa, tak akan ada pertukaran karya dan wacana yang pada gilirannya membentuk dan memperkaya peradaban.
***
 
30 Sep 2018
 
*) Anton Kurnia, lahir di Bandung, 1974. Sempat belajar sebentar di jurusan Teknik Geologi ITB dan Ilmu Jurnalistik di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, selebihnya ia berproses secara autodidak. Kini ia dikenal sebagai penulis, penerjemah, dan editor.
 
Berkecimpung di dunia penerbitan sejak akhir 1990-an, pada 2016 mendirikan Penerbit Baca. Sejak tahun itu juga ia menjadi penanggung jawab Program Pendanaan Penerjemahan LitRI di Komite Buku Nasional yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga akhir 2019.
 
Kumpulan cerpen pertamanya, Insomnia (2004) yang diterbitkan ulang sebagai Sepasang Mata Kelabu dan Burung-Burung yang Mati (2019), telah diterjemahkan ke bahasa Inggris sebagai A Cat on the Moon and Other Stories (2015—diterjemahkan oleh Anton Kurnia dan Atta Verin) dan ke bahasa Arab sebagai Qithah ’alal Qamar (diterjemahkan oleh Fatimah Abbas, terbit di Kairo, Mesir, 2020). Buku itu kini sedang dijajaki penerbitannya dalam terjemahan bahasa Spanyol oleh sebuah penerbit di Medellin, Kolombia, dan dalam bahasa Serbia oleh satu penerbit di Novi Sad, Serbia.
 
Esai-esainya terkumpul antara lain dalam buku Mencari Setangkai Surga: Jejak Perlawanan Manusia atas Hegemoni Kuasa (2016), Buah Terlarang dan Cinta Morina: Catatan dari Dunia Komik (2017), dan Menuliskan Jejak Ingatan (2019). Buku mutakhirnya antara lain Ensiklopedia Sastra Dunia: Pengantar Menjelajah dan Kawan Membaca (2019), kumpulan cerpen Seperti Semut Hitam yang Berjalan di Atas Batu Hitam di Dalam Gelap Malam (2019), dan Menulis dengan Cinta: Pengantar Belajar Menulis Kreatif (2021). Buku travelognya, Banyak Jalan Menuju Praha: Catatan Perjalanan dan Pertemuan akan diterbitkan tahun ini.
 
Sejak 1997 ia telah menerjemahkan ratusan cerpen dan puluhan novel dari khazanah sastra dunia. Buku terjemahannya yang telah diterbitkan sejak 2000 berjumlah lebih dari 70 judul, baik fiksi maupun nonfiksi. Sebagian besar terjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, sebagian kecil dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Buku tersebut di antaranya Lolita (novel Vladimir Nabokov), Les Miserables (novel Victor Hugo), The Book of Saladin (novel Tariq Ali), The Balthasar’s Odyssey (novel Amin Maalouf), dan Haroun and the Sea of Stories (novel Salman Rushdie).
 
Sebagai editor, ia telah menyunting lebih dari seratus buku fiksi dan nonfiksi sejak 2000, termasuk Big Breasts Wide Hips (novel Mo Yan), Istanbul (memoar Orhan Pamuk), dan Gunung Jiwa (novel Gao Xingjian).

http://sastra-indonesia.com/2021/04/selamat-hari-penerjemahan-internasional-30-september/

No comments:

Post a Comment

A Kholiq Arif A. Anzieb A. Muttaqin A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Kirno Tanda Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu Afri Meldam Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Hernawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi Ahid Hidayat Ahmad Baedowi Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Khadafi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Ali Audah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amir Hamzah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andi Achdian Andra Nur Oktaviani Anindita S Thayf Anton Kurnia Anton Kurniawan Apresiasi Sastra (APSAS) Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Aryadi Mellas AS Laksana Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Astree Hawa Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Ngashim Badaruddin Amir Balada Bambang Darto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Budi Darma Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Christine Hakim Cinta Laura Kiehl Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Dandy Bayu Bramasta Dani Sukma Agus Setiawan Daniel Dhakidae Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Rina Cahyani Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dick Hartoko Djajus Pete Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Eduard Tambunan Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Faizin Eko Nuryono Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Endang Susanti Rustamadji Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evi Idawati Evi Sukaesih F. Rahardi Fadhila Ramadhona Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Faisal Fathur Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Farid Gaban Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Fina Sato Fitri Franz Kafka Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Hairus Salim Hamdy Salad Happy Salma Hardi Hamzah Hardjono WS Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasif Amini HB Jassin Hendy Pratama Henry Nurcahyo Herman Syahara Hernadi Tanzil Heru Nugroho Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Made Agung Iberamsyah Barbary Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idrus Ignas Kleden Ilham Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imelda Bachtiar Imron Rosyid Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indria Pamuhapsari Indrian Koto Inung AS Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS Iva Titin Shovia Iwan Nurdaya-Djafar Iwan Simatupang Jabbar Abdullah Jakob Oetama Jakob Sumardjo Jalaluddin Rakhmat Jaleswari Pramodhawardani James Joyce Jansen H. Sinamo Januardi Husin Jauhari Zailani JJ. Kusni John H. McGlynn Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joni Ariadinata Juan Kromen Junaidi Khab Kahfie Nazaruddin Kamajaya Al. Katuuk Khansa Arifah Adila Kho Ping Hoo Khoirul Abidin Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kitab Para Malaikat Knut Hamsun Koh Young Hun Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kurniawan Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leo Tolstoy Lesbumi Yogyakarta Levi Silalahi Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah M Shoim Anwar M. Aan Mansyur M. Abdullah Badri M. Adnan Amal M. Faizi M.D. Atmaja Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Marianne Katoppo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Mashuri Max Arifin MB. Wijaksana Melani Budianta Mohammad Yamin Muhammad Ainun Nadjib Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Mulyadi SA Munawir Aziz Mustamin Almandary Mustiar AR Musyafak Timur Banua Myra Sidharta Nara Ahirullah Naskah Teater Nawal el Saadawi Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurur Rokhmah Bintari Oka Rusmini Onghokham Otto Sukatno CR Pakcik Ahmad Pameran Parakitri T. Simbolon Pattimura Pentigraf Peter Handke Petrik Matanasi Pramoedya Ananta Toer Prima Sulistya Priyo Suwarno Prosa Puisi Purwanto Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Ng. Ronggowarsito R. Timur Budi Raja Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Rama Prambudhi Dikimara Ramadhan KH Rambuana Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Raudal Tanjung Banua Raymond Samuel Reko Alum Remmy Novaris DM Remy Sylado Resensi Rey Baliate Ribut Wijoto Riduan Situmorang Rikard Diku Riki Dhamparan Putra Riri Satria Rizki Alfi Syahril Robert Adhi KS Roland Barthes Ronggowarsito Rony Agustinus Royyan Julian Rozi Kembara Rumah Kreatif Suku Seni Riau (RK – SSR) Rusdy Nurdiansyah Rusydi Zamzami S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Sajak Samsul Anam Santi T. Sapardi Djoko Damono Sari Novita Sarworo Sp Sasti Gotama Sastra Luar Pulau Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekar Sari Indah Cahyani Selendang Sulaiman Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Setiyardi Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sobih Adnan Soegiharto Sofyan RH. Zaid Sonia Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sri Wintala Achmad Stephen Barber Subagio Sastrowardoyo Sugito Ha Es Sukron Ma’mun Sumargono SN Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani T. Sandi Situmorang Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Toeti Heraty Tri Umi Sumartyarini Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy Wahyu Dhyatmika Wahyu Hidayat Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Adi Willem B Berybe WS. Rendra Y.B. Mangunwijaya Yohanes Sehandi Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusi A. Pareanom Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito Zeynita Gibbons Zulfikar Akbar