Sunday, February 14, 2021

Novel Chemistry Ungkap Cinta, Politik dan Kearifan Lokal

 
(Novelis Akhmad Sekhu bersama karya terbarunya)
 
Red: Irwan Kelana
Republika, 25 Des 2018
 
Ini kisah cinta anak kampung di ladang tebu.
Cinta memang sering diangkat menjadi tema sebuah karya yang seperti mata air yang terus mengalir. Demikian juga dengan  Chemistry – novel terbaru karya Akhmad Sekhu -- yang berkisah tentang cinta Aura dan Baskara, dua sejoli, yang harus memperjuangkan cinta sejatinya.
 
Tak hanya itu saja, novel  setebal 318 halaman ini juga memuat  cerita politik dan kearifan lokal. “Ide awal penulisan ini berangkat dari kenangan saya pada waktu kecil. Ketika itu saya  suka pergi ke ladang tebu di kampung saya desa Jatibogor, Kecamatan  Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah,“ kata Akhmad Sekhu dalam rilis yang diterima Republika.co.id, pekan lalu.
 
Lebih lanjut, lelaki kelahiran Tegal, 27 Mei 1971 itu menerangkan, sungguh sayang kalau kenangan-kenangan indah dalam hidup tidak dituliskan. “Untuk itu, berangkat dari kenangan indah ini saya menuliskannya dalam novel Chemistry,” ujarnya.
 
Melalui novel tersebut, Sekhu ingin menegaskan, anak-anak kampung juga punya kisah cinta yang indah. “Istilahnya ‘romantisme ndeso’.  Aura suka pada tebu yang manis-manis, sedangkan Baskara yang mencarikan tebunya, meski harus berhadapan dengan penjaga tebu yang galak-galak,“ tuturnya.
 
Menurut Sekhu, kalau cinta anak kota biasanya di mal, tapi dalam novel Chemistry, kisah cinta anak kampung di ladang tebu.
 
“Tapi saya tidak mempertentangkan desa-kota, karena cinta itu universal yang dimiliki setiap makhluk yang bernyawa. Bahkan dalam novel ini, Aura pergi ke kota dan kemudian mengalami berbagai pengalaman orang urban pada umumnya.  Apalagi Aura kerja di biro periklanan, dunia kreatif, “ ungkapnya.
 
Sekhu mengungkapkan,  novel Chemistry dikerjakannya di sela-sela tugasnya sebagai wartawan – dunia yang sarat dengan kisah konspirasi politik.
 
“Bagaimana rasanya hidup di kampung yang dikuasai sekelompok orang yang ingin tetap berkuasa atas kampungnya. Lalu, terdapat hukum adat desa setempat yang begitu kuat. Aura dan Baskara mendapat hukuman cambuk dan pengasingan di gudang belakang rumah. Sebenarnya itu akal-akalan Hendra, anak kepala desa, yang sakit hati karena mencintai Aura, tapi ditolak,“ bebernya.
 
Adat istiadat maupun hukum adat desa setempat adalah kearifan lokal yang begitu kental dalam novel ini.  “Desa Karanglo dalam genggaman Kepala Adat yang sangat menjunjung tinggi budi pekerti luhur sehingga tak segan seberat-beratnya menghukum bagi siapa saja yang berbuat kejahatan dan kemaksiatan. Oleh karena itu Desa Karanglo bebas dan aman dari segala perbuatan kejahatan dan kemaksiatan. Masyarakat Desa Karanglo sangat sadar bersama-sama menjunjung tinggi budaya timur yang luhur,“ paparnya.
 
Aura dalam novel ini menderita gangguan jiwa berat skizofenia paranoid. Tapi uniknya justru karena itu, Aura mempunyai pemikiran aneh yang out of the box dalam membuat ide-ide pembuatan iklan yang cemerlang di tempat kerjanya di biro periklanan. “Sehingga, karir Aura bagai meteor melesat cepat dan menjadi kepercayaan bos periklanan,“ tegasnya.
 
Sekhu berharap novel Chemistry mendapat sambutan dari masyarakat. Novel sebelumnya, Jejak Gelisah sering menjadi bahan penulisan skripsi mahasiswa dalam meraih gelar sarjana. “Saya ingin mempertaruhkan seluruh hidup saya untuk, Insya Allah,  selalu berkarya,“ ujarnya.
***

https://www.republika.co.id/berita/pk9oig374/novel-emchemistry-emungkap-cinta-politik-dan-kearifan-lokal

No comments:

Post a Comment

A Kholiq Arif A. Anzieb A. Muttaqin A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Kirno Tanda Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu Afri Meldam Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Hernawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi Ahid Hidayat Ahmad Baedowi Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Khadafi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Ali Audah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amir Hamzah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andi Achdian Andra Nur Oktaviani Anindita S Thayf Anton Kurnia Anton Kurniawan Apresiasi Sastra (APSAS) Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Aryadi Mellas AS Laksana Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Astree Hawa Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Ngashim Badaruddin Amir Balada Bambang Darto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Budi Darma Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Christine Hakim Cinta Laura Kiehl Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Dandy Bayu Bramasta Dani Sukma Agus Setiawan Daniel Dhakidae Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Rina Cahyani Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dick Hartoko Djajus Pete Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Eduard Tambunan Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Faizin Eko Nuryono Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Endang Susanti Rustamadji Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evi Idawati Evi Sukaesih F. Rahardi Fadhila Ramadhona Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Faisal Fathur Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Farid Gaban Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Fina Sato Fitri Franz Kafka Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Hairus Salim Hamdy Salad Happy Salma Hardi Hamzah Hardjono WS Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasif Amini HB Jassin Hendy Pratama Henry Nurcahyo Herman Syahara Hernadi Tanzil Heru Nugroho Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Made Agung Iberamsyah Barbary Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idrus Ignas Kleden Ilham Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imelda Bachtiar Imron Rosyid Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indria Pamuhapsari Indrian Koto Inung AS Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS Iva Titin Shovia Iwan Nurdaya-Djafar Iwan Simatupang Jabbar Abdullah Jakob Oetama Jakob Sumardjo Jalaluddin Rakhmat Jaleswari Pramodhawardani James Joyce Jansen H. Sinamo Januardi Husin Jauhari Zailani JJ. Kusni John H. McGlynn Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joni Ariadinata Juan Kromen Junaidi Khab Kahfie Nazaruddin Kamajaya Al. Katuuk Khansa Arifah Adila Kho Ping Hoo Khoirul Abidin Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kitab Para Malaikat Knut Hamsun Koh Young Hun Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kurniawan Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leo Tolstoy Lesbumi Yogyakarta Levi Silalahi Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah M Shoim Anwar M. Aan Mansyur M. Abdullah Badri M. Adnan Amal M. Faizi M.D. Atmaja Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Marianne Katoppo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Mashuri Max Arifin MB. Wijaksana Melani Budianta Mohammad Yamin Muhammad Ainun Nadjib Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Mulyadi SA Munawir Aziz Mustamin Almandary Mustiar AR Musyafak Timur Banua Myra Sidharta Nara Ahirullah Naskah Teater Nawal el Saadawi Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurur Rokhmah Bintari Oka Rusmini Onghokham Otto Sukatno CR Pakcik Ahmad Pameran Parakitri T. Simbolon Pattimura Pentigraf Peter Handke Petrik Matanasi Pramoedya Ananta Toer Prima Sulistya Priyo Suwarno Prosa Puisi Purwanto Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Ng. Ronggowarsito R. Timur Budi Raja Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Rama Prambudhi Dikimara Ramadhan KH Rambuana Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Raudal Tanjung Banua Raymond Samuel Reko Alum Remmy Novaris DM Remy Sylado Resensi Rey Baliate Ribut Wijoto Riduan Situmorang Rikard Diku Riki Dhamparan Putra Riri Satria Rizki Alfi Syahril Robert Adhi KS Roland Barthes Ronggowarsito Rony Agustinus Royyan Julian Rozi Kembara Rumah Kreatif Suku Seni Riau (RK – SSR) Rusdy Nurdiansyah Rusydi Zamzami S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Sajak Samsul Anam Santi T. Sapardi Djoko Damono Sari Novita Sarworo Sp Sasti Gotama Sastra Luar Pulau Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekar Sari Indah Cahyani Selendang Sulaiman Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Setiyardi Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sobih Adnan Soegiharto Sofyan RH. Zaid Sonia Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sri Wintala Achmad Stephen Barber Subagio Sastrowardoyo Sugito Ha Es Sukron Ma’mun Sumargono SN Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani T. Sandi Situmorang Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Toeti Heraty Tri Umi Sumartyarini Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy Wahyu Dhyatmika Wahyu Hidayat Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Adi Willem B Berybe WS. Rendra Y.B. Mangunwijaya Yohanes Sehandi Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusi A. Pareanom Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito Zeynita Gibbons Zulfikar Akbar