SELEMBAR DAUN JATI
Selembar daun jati
gugur
jeritnya terdengar parau
sampai ke hati.
Seperti derit daun pintu
yang pelan-pelan mengatupkan
aku!
TELAH RETAK BULAN
Telah retak bulan
dan angin pun luka
tidur di antara daun
hujan turun
Telah retak bulan
malam-malam
kembara
di antara angin dan topan
memeluk kelam
1999
DI MUSIM YANG LAIN, AKU KEMBALI
Setahun kujelajahi hutan ini
sepi belaka, tanpa penghuni
Lalu kubangun rumah dekat sungai
agar lebih mudah kukenali mata angina
dan aku tenang memandang bulan
Sesekali lewat angina
aku meniupkan tembang-tembang cinta
hingga aku tidur, dan ketika bangun
sudah kudapatkan mekar mawarku.
Embun itu jatuh dari kelopak mawar
dan aku pun berangkat mendekat senja
sebab tak bisa kuharap lagi bulan
di akhir musim ini
atau pun matahari yang siap tenggelam
Dan ketika aku kembali di musim yang lain
kudapatkan hutan itu telah ramai
menjadi kota
dan di antara dataran yang dibelah sugai
telah terbangun jembatan
aku tak lupa rumahku, tapi di mana
1993
http://sastra-indonesia.com/2010/04/puisi-puisi-ulfatin-ch-3/
Selembar daun jati
gugur
jeritnya terdengar parau
sampai ke hati.
Seperti derit daun pintu
yang pelan-pelan mengatupkan
aku!
TELAH RETAK BULAN
Telah retak bulan
dan angin pun luka
tidur di antara daun
hujan turun
Telah retak bulan
malam-malam
kembara
di antara angin dan topan
memeluk kelam
1999
DI MUSIM YANG LAIN, AKU KEMBALI
Setahun kujelajahi hutan ini
sepi belaka, tanpa penghuni
Lalu kubangun rumah dekat sungai
agar lebih mudah kukenali mata angina
dan aku tenang memandang bulan
Sesekali lewat angina
aku meniupkan tembang-tembang cinta
hingga aku tidur, dan ketika bangun
sudah kudapatkan mekar mawarku.
Embun itu jatuh dari kelopak mawar
dan aku pun berangkat mendekat senja
sebab tak bisa kuharap lagi bulan
di akhir musim ini
atau pun matahari yang siap tenggelam
Dan ketika aku kembali di musim yang lain
kudapatkan hutan itu telah ramai
menjadi kota
dan di antara dataran yang dibelah sugai
telah terbangun jembatan
aku tak lupa rumahku, tapi di mana
1993
http://sastra-indonesia.com/2010/04/puisi-puisi-ulfatin-ch-3/
No comments:
Post a Comment